Prayer Times For 6 Million Cities Worldwide
Country:
/* Footer ----------------------------------------------- */ #footer-wrap1 { clear:both; margin:0; padding:15px 0 0; } #footer-wrap2 { background: #476 url("http://www.blogblog.com/rounders4/corners_cap_top.gif") no-repeat left top; padding:8px 0 0; color:#ffffff; } #footer { background:url("http://www.blogblog.com/rounders4/corners_cap_bot.gif") no-repeat left bottom; padding:8px 15px 8px; } #footer hr {display:none;} #footer p {margin:0;} #footer a {color:#ffffff;} /** Page structure tweaks for layout editor wireframe */ body#layout #main-wrap1, body#layout #sidebar-wrap, body#layout #header-wrapper { margin-top: 0; } body#layout #header, body#layout #header-wrapper, body#layout #outer-wrapper { margin-left:0, margin-right: 0; padding: 0; } body#layout #outer-wrapper { width: 730px; } body#layout #footer-wrap1 { padding-top: 0; } -->

Monday, March 26, 2007


BILA RASA MALU MULAI DIOBRAL


Seharian take a rest di rumah hari sabtu kemarin, daripada bengong dan lagi ga' pengen baca buku, cari aktivitas lain....
mataku tertuju pada benda berbentuk persegi yang oleh orang-orang diberi nama remote control. Klik! ibu jariku memencet beberapa tombol kecil. Dengan hitungan detik, sebuag tabung elektronik di depanku menampilkan gambar dan suara. Seorang wanita cantik di layar, sedang cuap-cuap. Gosip! yang lebih dikerenkan dengan nama enfotaintment. ya, bisa dipastikan itu infotaintment. Pindah channel lain ah..setengah jam kemudian...pencet kembali nomor channel yang sama...infotaintment lagi. Tapi kali ini nama aacaranya beda...pindah channel lagi....setengah jam berlalu, sebalum mematikan televisi, ibu jariku kembali memainkan tombol-tombol remote control. kembali kr channel semula...HAH!! infotaintment lagi?!? tapi lsgi-lagi dengan nama acara yang berbeda. Sebegitu disukainyakah tayangan semacam ini di Indonesia? pikirku seketika. Mulai bosan dengan tayangan yang ada, ingin segera kupencet tombol merah. Tapi, seorang wanita cantik berbaju merah menyita perhatianku. Warna bajunya yang eye catching, memudahkan memoriku untuk mengingat jikalau wanita cantik ini sejak tadi menghiasi layar televisi. Apakah dia memenangkan Oscar? FFI? cerai? menikah? gugat harta gono gini? atau ribut soal hak asuh anak? ternyata bukan
aku mulai mengamati. Pasti top issue minggue ini, soalnya sejak tadi ia disorot kamera terus.
Aha, aku tahu. ternyata ia tengah diwawancarai terkait pemberian maafnya! wah..wah...salut. memberi Maaf adalah kata yang susah diucapkan orang saat ini. Eits tunggu dulu, kuamati kembali. Aku makin tahu, maaf yang diberikan adalah untuk lelaki yang telah memberinya seorang anak tanpa pernah menikah. Lelaki inilah yang telah seatap dengannya mengasuh anak-anak mereka. Tak ada rasa malu sedikit pun, kalau orang-orang biasa menyebut pasangan mereka adalah pasangan kumpul kebo (maaf, kebo kan kerbau dan kerbau kan binatang kalau mereka layak dicap seperti itu berarti, orang-orang telah mempersepsikan keduanya bertindak seperti kebo dong). Bahkan secuil malu pun tak ada, buktinya mereka tetap menikmati status mereka. Menikah kemudian dianggap hanya sekedar formalitas saja, yang penting cinta. ck..ck..ck..begitu rendah mereka memaknai cinta. Meski mereka tampak seperti pejuang cinta. Menjijikkan!
Wanita cantik ini telah memberi pemakluman perihal kekasihnya yang tertangkap kamera telah melakukan ciuman (maaf) dengan wanita lain yang diyakini tidak benar kekasihnya melakukan itu....waleh..weleh.... apalagi ini....
Aku, jadi menelan ludah. masih bisakah wanita cantik ini menampakkan wajahnya di depan kamera. Adakah dia sadar kalau perbuatannya melanggar tata nilai yang dianut masyrakat. bahkan agama. Ya..mereka telah berzina. Anehnya, mereka bahkan tidak malu mengekspos perbuatan mereka...Ya Allah, sedemikian parah dan bobroknya moral yang tampak di negeri kami. Perrzinaan tak malu lagi diekspos atas nama cinta yang agung.
Ih..aku jadi bergidik! apalagi mereka selebritis, artis yang bisa dipersandingkan dengan kata public figure. IDOLA! ya. tak sedikit remaja mengidolakan mereka. Karakteristik fans adalah cenderung mengikuti pola hidup idola mereka. lalu apa jadinya, jika perbuatan mereka juga menjadi acuan remaja???????????????????????
Na'udzubillah min dzalik. kututup mata dan segera menarik napas panjang.
satu tanya mengorek nurani: " apa yang dapat kuperbuat?"

Saturday, March 17, 2007

Rindu juga ama blogku...lama neh ga'posting tulisan...
Kemarin abis dari Acara Mukernas Perhimpunan KB PII di Batam selama sepekan, di suatu siang yang panas tepatnya tiga hari setelah kembali ke Jakarta keluarga di Makassar nelpon ke nomor 085242982014 (maksudnya nomorku getoo)...berita duka kuterima. ibunya bapak (Nenek) meninggal dunia,. Kembali ke rahmatullah di usianya yang ke-80 (kira-kira)
Otomatis, hari itu juga pengen balik ke Makassar (tapi sayang ga' dapat tiket, jadi berangkat subuhnya)
Back to my grandma..hikhikhik :( sedihnya kehilangan satu nenek lagi..... Jadi sekarang nenek yang tersisa tinggal satu...
Yaa Allah berikan beliau tempat yang layak di sisi MU, terimalah amal ibadah beliau ketika di dunia ini.
Kematian..emang ga' pernah ada yang tahu kapan datangnya.
Ia datang begitu saja, kalaupun ada yang namanya firasat hanyalah sebagai sinyal yang tak pasti. Begitulah kematian, ibarat pintu yang harus dilalui oleh setiap manusia (mau atau tidak).
Tak seorangpun mampu menghindar darinya. Sesungguhnya bertambah usia ini semakin mendekatkan diri pada kematian. tapi aapakah kita sadar akan itu.?????
Kematian....sebuah keniscayaan.
Yaa Allah..yaa Rabbi...cabutlah nyawa kami dalam ketundukan dan kepasrahan kami sebagai hamba terhadap Mu...Jangan biarkan kami mati dalam keadaan bermaksiat padaMU. Biarkanlah, napas ini berakhir dalam ke-syahid-an di jalan MU.
Baru sehari, kabar duka datang lagi. K'Srie Yusniar, koordinatior PPJEP Korpus PII Wati kecelakaan bersama suami di Medan. Sekali lagi, kabar duka yang tidak bisa kita tebak kedatangannya. Misterius...
Inilah barangkali dikatakan rahasia ilahi...sebab hanya IA yang tahu.

Hari ini, kembali kuterima sebuah kabar... tapi bukan kabar duka. Seorang sahabat Koordinator bidang kursus Korpus PII Wati (Mb Eka) menikah di Madura. Kabar menggembirakan. Tapi sekali lagi sama dengan dua kabar sebelumnya, bahwajodoh juga sabagai rahasia Allah semata. Dan kita tidak tahu, dengan siapa kelak Allah mempersandingkan kita di dunia ini.Ya Allah..karuniakanlah kami lelaki/perempuan yang shalih. Pasangan yang dapat mengantarkan kami dalam menggapai ridhaMU, yang dapat saling menguatkan di jalan dakwah yang panjang dan berliku ini.. Sebab penghambaan kami di dunia ini, semata-mata hanya unutk meraih ridhaMU ya Allah.... Maka, berilah kami petunuk MU.....Amien.